Jumat, 09 September 2011

Air dan Teknologi Pengolahan Air

Bumi merupakan satu-satunya planet yang memiliki berbagai jenis kehidupan karenanya bumi disebut sebagai planet air. Faktor pendukung kehidupan yang sangat penting bagi makhluk hidup di bumi, salah satunya adalah ketersediaan air. Sekitar 98% air dipermukaan bumi merupakan air laut, dan 2% diantaranya berupa air tawar. Dari semua air tawar 68,7% diantaranya membentuk es yang membeku di kutub, 30,1% berada dibawah tanah, dan 0,9% berada di permukaan bumi. Dari 0,9% tersebut, 87%-nya berada di danau dan 11% berupa air payau dan sisanya 2% berupa sungai.

contoh unit
Ketersediaan air yang sangat terbatas justru kian hari kian menurun ketersediaanya, hal ini disebabkan oleh besarnya jumlah penduduk, besarnya tingkat pencemaran dan kurang bijaknya manusia dalam mengeksplorasi sumber air. Pencemaran air tanah tidak hanya di sebabkan oleh limbah industri tetapi juga oleh limbah domestic (kegiatan rumah tangga).

Air memiliki sifat yang mudah larut dan melarutkan, dan selalu mengandung berbagai zat terlarut maupun zat tidak terlarut serta mengandung mikroorganisme atau jasad renik. Apabila kandungan berbagai zat maupun mikroorganisme yang terdapat di dalam air melebihi ambang batas yang diperbolehkan, kualitas air akan terganggu. Air yang terganggu kualitasnya dikatakan sebagai air yang tercemar. Untuk dapat digunakan kembali, air tercemar harus memalui proses pengolahan yang baik sehingga dapat menjadi air bersih. Saat ini pengolahan air dapat dilakukan dengan cara kimia maupun teknologi membrane seperti Ultrafiltration (UF) dan Reverse osmosis (RO).

Air bersih yang dapat dikonsumsi membutuhkan syarat yang ketat yang meliputi empat aspek, yaitu : 
(1) Persyaratan biologis,
(2) persyaratan kimia, 
(3) persyaratan fisik, 
(4) persyaratan radiologis.

Beberapa daerah di Indonesia saat ini mengalami krisis air bersih, bahkan di beberapa wilayah masyarakat menggunakan air yang tidak memenuhi standar baku mutu. Seperti diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Puwo Nugroho, secara global satu dari empat orang di dunia kekurangan air minum, dan satu dari tiga orang tidak dapat sanitasi layak. Diperkirakan dua per tiga penduduk dunia akan kekurangan air pada tahun 2050. (sindonews.com; 31-8-2012)

Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum, Mohammad Rachmat Karnadi, mengatakan tingkat akses masyarakat Indonesia terhadap air minum secara nasional masih rendah. “Sampai saat ini baru mencapai 47,71 persen, padahal target MDGs tahun 2015 sebesar 68,87 %,” (Tempo, Rabu, 16 Oktober 2013.)


Hal inilah yang mendorong kami untuk memberikan alternatif pemecahan masalah bagi pemenuhan air bersih untuk keperluan masyarakat, industri, pengelola gedung, mall, rumah sakit, hotel dan berbagai keperluan lain, melalui penerapan teknologi tepat guna. Teknologi yang kami usung adalah teknologi pengolahan air yang mengadopsi teknologi membran ultrafiltrasi (UF) dan reverse osmosis (RO). Kami mendisain dan membangun paket unit ultrafiltrasi dan unit reverse osmosis.

Untuk pengolahan dan purifikasi air yang berkualitas, kita dapat mengkombinasikan teknologi ultrafiltrasi dan reverse osmosis. Hubungi kami di 082128076793 (tidak SMS)

PENGOLAHAN AIR GAMBUT MENJADI AIR SIAP MINUM


Telah banyak sekali orang yang membahas tentang teknologi pengolahan air. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa masalah air ebrsih adalah masalah bersama, masalah seluruh dunia dan bahkan diprediksi pada tahun 2015 akan terjadi krisis air bersih di kota-kota besar. Oleh karenanya, sejak sekarang perlu kita memberikan pemahaman tentang pengolahan air bersih. Banyak teknologi yang ditawarkan, mulai dari teknologi konvensional sampai teknologi paling maju (modern). 

Kondisi sumber air pada setiap daerah berbeda-beda, tergantung pada keadaan alam dan kegiatan manusia yang terdapat di daerah tersebut. Penduduk yang tinggal di daerah dataran rendah dan berawa seperti di Sumatera dan Kalimantan menghadapi kesulitan memperoleh air bersih untuk keperluan rumah tangga, terutama air minum. Hal ini karena sumber air di daerah tersebut adalah air gambut yang berdasarkan parameter baku mutu air tidak memenuhi persyaratan kualitas air bersih.

Air gambut mengandung senyawa organik terlarut yang menyebabkan air menjadi berwarna coklat dan bersifat asam, sehingga perlu pengolahan khusus sebelum siap untuk dikonsumsi. Senyawa organik tersebut adalah asam humus yang terdiri dari asam humat, asam fulvat dan humin. Asam humus adalah senyawa organik dengan berat molekul tinggi dan berwarna coklat sampai kehitaman, terbentuk karena pembusukan tanaman dan hewan, sangat tahan terhadap mikroorganisme dalam waktu yang cukup lama (Notodarmojo, 1994). Air gambut di Indonesia merupakan salah satu sumber daya air yang masih melimpah, kajian pusat Sumber Daya Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan bahwa sampai tahun 2006 sumber daya lahan gambut di Indonesia mencakup luas 26 juta ha yang tersebar di pulau kalimantan ( 50 %), Sumatera ( 40 %) sedangkan sisanya tersebar di papua dan pulau-pulau lainnya. Dan untuk lahan gambut Indonesia menempati posisi ke – 4 terluas setelah Canada, Rusia dan Amerika Serikat (Tjahjono, 2007).

contoh unit

Teknologi pengolahan air

Teknologi pengolahan air lebih kurang sama dengan meracik resep, dibutuhkan jenis bahan dan takaran yang tepat agar menghasilkan air olahan yang bagus dan berkualitas. Selain teknologi konvensional, saat ini sudah banyak dikenal orang teknologi pengolahan air dengan menggunakan membrane, baik membrane ultrafiltrasi maupun membrane reverse osmosis.

Teknologi Ultrafiltrasi (UF)

Teknologi Membran Ultrafiltrasi (UF) merupakan salah satu terobosan teknologi yang dikembangkan untuk mengatasi permasalahan dalam pengolahan air bersih. Sifat membran yang sangat selektif telah terbukti mampu rnemisahkan berbagai kontaminan dari dalam air sehingga diperoleh air yang bersih, baik secara fisik, kimia maupun biologi dan bahkan aman untuk dikonsumsi.

Ultrafiltrasi atau Ultra Filtration adalah suatu teknologi filtrasi dengan besaran pori 0.01 mikron Sistem kerja dari ultra filtration sebagai berikut :

Air masuk dengan tekanan rendah +/- 1.5 bar melalui lubang halus dengan diameter 0.5-2 mm. Ukuran pori filter 0.01-0.05 μm (sebagai pembanding sehelai rambut memiliki besar 50μm – jadi pori-pori dari UF ini 500 kali lebih besar) Kontaminasi dengan ukuran yang lebih besar dari 0.05μm tertahan dan terbuang secara berkala pada saat dilakukan back flushing ataupun forward flushing.
Keunggulan dari sistem UF ini adalah pori-pori yang memiliki nilai absolut dibandingkan dengan filter biasa. Filter UF memiliki ukuran sangat kecil dibandingkan dengan bakteri sehingga lebih steril dari filterisasi biasa.
  • Penghambat mikroorganisma dan bakteri yang lengkap. Qualitas hasil yang difilter tidak tergantung dari air masuk
  • Ultrafiltrationjuga dapat membuang chlorine resistant germs seperti cryptosporidium. Konsentrat (air limbah) juga akan terbuang .
  • Dalam sistem yang dirangkai secara lengkap dapat menurunkan biaya investasi.dan juga biaya perawatan.
  • Memungkinkan sistem yang full otomatis.
  • dapat membuang hampir semua film-forming pada membrane reverse osmosis, sehingga dapat memperpanjang umur membrane
Sistem Reverse Osmosis (RO)

Menggunakan membran yang bersifat selektif semi permeabel dapat memisahkan air murni dari kotoran bahan pencemarnya. Membran yang berdimensi 0,0001 mikron mampu bekerja hingga memurnikan air dari berbagai aspek pencemaran seperti fisika, kimia dan mikrobiologi.

KEUNTUNGAN DAN KEUNGGULAN MODUL RO

Modul RO mempunyai ciri-ciri yang sangat khusus sebagai model pengolah air yaitu:
  1. Kebutuhan Energi relatif hemat.
  2. Hemat Ruangan.
  3. Mudah dalam pengoperasian karena pengendalian operasi terpusat pada satu panel yang kecil dan sederhana.
  4. Kemudahan untuk menambah kapasitas.
  5. Produksi airnya dapat langsung diminum, tanpa dimasak dahulu.
  6. RO mudah dipindahkan ke lokasi lain (ada yang terpasang dalam unit mobil RO atau kontainer).


Air Sumber Kehidupan

Ketersediaan air kian hari kian menurun, hal ini disebabkan oleh besarnya jumlah penduduk, besarnya tingkat pencemaran dan kurang bijaknya manusia dalam mengeksplorasi sumber air dan kurang baiknya proses konservasi sumber daya alam. Pencemaran air tanah tidak hanya di sebabkan oleh limbah industri tetapi juga oleh limbah domestik (kegiatan rumah tangga).

Air memiliki sifat yang mudah larut dan melarutkan, selalu mengandung berbagai zat terlarut maupun zat tidak terlarut serta mengandung mikroorganisme atau jasad renik. Apabila kandungan berbagai zat maupun mikroorganisme yang terdapat di dalam air melebihi ambang batas yang diperbolehkan, maka kualitas air akan terganggu. Air yang terganggu kualitasnya dikatakan sebagai air yang tercemar. Untuk dapat digunakan kembali, air tercemar harus melalui proses pengolahan yang baik sehingga dapat menjadi air bersih.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan sumbangsih besar dalam penyediaan air bersih bagi kehidupan manusia. Saat ini pengolahan air dapat dilakukan dengan teknologi/cara kimia dan dengan teknologi membrane seperti Ultrafiltration (UF) dan Reverse osmosis (RO). Teknologi ini dapat kita hadirkan di rumah kita, dengan biaya yang murah dan memberikan jaminan ketersediaan air bersih (air minum) yang berkualitas.

Air bersih yang dapat dikonsumsi membutuhkan syarat yang ketat yang meliputi empat aspek, yaitu : (1) Persyaratan biologis, (2) persyaratan kimia, (3) persyaratan fisik, (4) persyaratan radiologis.

Teknologi Ultrafiltrasi (UF)

Teknologi Membran (UF) merupakan salah satu terobosan teknologi baru yang dikembangkan untuk mengatasi permasalahan dalam dunia air. Sifat membran yang sangat selektif telah terbukti mampu rnemisahkan berbagai kontaminan dari dalam air sehingga diperoleh air yang bersih, baik secara fisik, kimia maupun biologi dan bahkan aman untuk dikonsumsi.


UF atau Ultrafiltrasi atau Ultra Filtration adalah suatu teknologi filtrasi dengan besaran pori 0.01 mikron Sistem kerja dari ultra filtration sebagai berikut :

Keunggulan dari sistem UF ini adalah pori-pori yang memiliki nilai absolut dibandingkan dengan filter biasa. Filter UF memiliki ukuran sangat kecil dibandingkan dengan bakteri sehingga lebih steril dari filterisasi biasa.

  • Penghambat mikroorganisma dan bakteri yang lengkap. Qualitas hasil yang difilter tidak tergantung dari air masuk
  • Ultrafiltrationjuga dapat membuang chlorine resistant germs seperti cryptosporidium. Konsentrat (air limbah) juga akan terbuang .
  • Dalam sistem yang dirangkai secara lengkap dapat menurunkan biaya investasi.dan juga biaya perawatan.
  • Memungkinkan sistem yang full otomatis.
  • dapat membuang hampir semua film-forming pada membrane reverse osmosis, sehingga dapat memperpanjang umur membrane

Sistem Reverse Osmosis (RO)

Menggunakan membran yang bersifat selektif semi permeabel dapat memisahkan air murni dari kotoran bahan pencemarnya. Membran yang berdimensi 0,0001 mikron mampu bekerja hingga memurnikan air dari berbagai aspek pencemaran seperti fisika, kimia dan mikrobiologi.

Sistem ini bukan saja sudah teruji secara kualitatif, tetapi juga secara kuantitatif sehingga telah digunakan untuk pengembangan proyek NASA, industri soft drink raksasa, Angkatan Laut Amerika Serikat.

Water RO direkomendasikan oleh :

  • Rumah sakit terkemuka untuk mesin Haemodialisa (cuci darah)
  • Industri farmasi sebagai pelarut obat
  • NASA, Badan Antariksa AS
  • Industri soft drink raksasa di seluruh dunia
  • Angkatan Laut AS, pada kapal selam dan kapal perang

Khusus untuk teknologi pemurnian minyak, Citra Bening menyediakan UF for oil, agar dihasilkan minyak dengan kualitas terbaik dan tingkat kemurnian tinggi.